Jawa Timur Park 2

Thursday, February 2, 2012
Liburan adalah saatnya untuk menyegarkan pikiran, salah satunya yaitu dengan jalan-jalan mengunjungi tempat wisata. Yap, itulah yang saya lakukan beberapa saat yang lalu. Saya dan keluarga mengunjungi Jawa Timur Park 2 yang ada di Kota Batu, Jawa Timur. Sebenarnya tempat ini sudah dibuka sejak tahun 2010 yang lalu (kalo ga salah sih..), tapi kemarin adalah pertama kalinya kami mengunjungi Jawa Timur Park 2. Yuk kita bagi-bagi pengalaman jalan-jalan ke sana ;)

Jawa Timur Park 2 adalah salah satu kawasan wisata yang beralamat di Jalan Raya Oro-oro Ombo No 9, Batu, Jawa Timur. Lokasinya berdekatan dengan Jawa Timur Park 1 dan Batu Night Spectacular. Kawasan wisata ini terdiri dari 2 bagian, yaitu Batu Secret Zoo dan Museum Satwa. Harga tiket masuk untuk Batu Secret Zoo adalah Rp 55.000 untuk weekdays (senin-kamis) dan Rp 65.000 untuk weekend/high season (jumat-minggu/libur nasional). Sedangkan untuk Museum Satwa harga tiket masuknya adalah Rp 20.000 (setiap hari). Tersedia juga tiket terusan seharga Rp 60.000 untuk weekdays dan Rp 75.000 untuk weekend/high season, jadi kita bisa menikmati Batu Secret Zoo dan Museum Satwa sekaligus. Jawa Timur Park 2 dibuka dari jam 10.00 - 18.00 WIB.


Berbeda dengan kebun binatang pada umumnya, di Batu Secret Zoo hewan-hewan ditempatkan dalam kandang yang unik menyesuaikan dengan jalur perjalanan dan tentu saja habitatnya. Bahkan ada satu tempat bernama savannah yang didesain sedemikian rupa agar menyerupai dataran afrika, hewan-hewan di dalamnya juga diimpor langsung dari afrika. wow ! Tapi, yang menarik buat saya adalah kita bisa berjalan di atas kandang macan yang terbuat dari kaca. Hmmm,,rasanya merinding ! >.< Nah ngomong-ngomong soal jalur perjalanan, di Batu Secret Zoo ini jalur perjalanannya sudah ditentukan/diarahkan, jadi kita ga perlu bingung mau lewat mana dan juga ga perlu khawatir ada hewan yang terlewatkan, karena dengan demikian kita akan melewati semua hewan-hewan yang ada. Di beberapa tempat kita bisa foto bersama hewan lho.. ini dia contohnya ;)



Setelah puas melihat hewan-hewan yang ada, kita bisa mencoba fasilitas permainan yang ada di Fantasy Land, dan untuk pengunjung yang bawa anak kecil dapat bermain-main di kolam renang anak. Di Fantasy Land terdapat beraneka ragam permainan, baik untuk anak-anak maupun remaja & dewasa.  Ada hiu coaster, animal coaster, crazy chair, wisata 5 benua, rumah hantu, dan masih ada beberapa permainan lainnya. Selain itu terdapat fasilitas menunggang kuda, naik unta, dan juga ada rangkaian kereta yang akan membawa pengunjung untuk memberi makan hewan secara langsung. Selanjutnya ada River Adventure, di sini kita bisa naik perahu mengelilingi danau buatan dan diajak masuk ke terowongan di bawah kapal nabi nuh untuk melihat diorama beberapa negara timur tengah.


Setelah keluar dari Batu Secret Zoo, kita dapat melanjutkan ke Museum Satwa (bagi yang punya tiket terusan). Tidak jauh berbeda dengan museum pada umumnya, di museum satwa terdapat beraneka hewan, baik hewan yang diawetkan secara utuh, ataupun hanya tulangnya saja. Yang membuat museum ini berbeda adalah dari segi jumlah koleksi dan penampilannya kali ya, museumnya emang gede banget dengan desain interior maupun eksterior yang cukup 'wah' dan wajar juga kalo jumlah koleksinya pun banyak. Hmm,,saya bingung mau cerita apa tentang museum satwa ini, karena selain emang kegiatan yang bisa dilakukan cuma lihat-lihat aja, saya juga saat itu sudah cukup lelah, jadi ga terlalu excited. hehehe...


Jawa Timur Park 2 ini luaasss lhooo sodara-sodara.. Kelihatannya emang 'segitu aja', tapi arsiteknya jago banget, jadi rute perjalannya dibuat berkelak-kelok dan naik turun yang jika diluruskan entah menjadi seberapa panjangnya. Huft... Buat anda-anda sekalian yang akan berkunjung dengan balita, siap-siap harus kuat gendong yaa.. hehe ! Tapi,,tapi,,tapi,,pihak pengelola juga menyediakan e-bike yang dapat disewa untuk mengelilingi Batu Secret Zoo. Karena kemarin saya tidak menyewa, jadi kurang tau juga deh berapa biaya sewanya. Buat yang berminat, silahkan langsung dicoba aja yaa.. :p Secara general, menurut saya Jawa Timur Park 2 lebih mengarah ke tempat wisata untuk anak-anak, khususnya anak usia sekolah. Jadi bisa bermain sambil belajar di sini.


Begitulah pengalaman yang bisa saya bagikan. Tentunya tulisan ini masih terlalu sedikit untuk bisa mendeskripsikan dengan jelas atau mendetail, tapi semoga aja bisa cukup memberikan gambaran lah yaa... Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa mengakses website Jawa Timur Park 2 atau tanya-tanya lewat komen di bawah ini juga boleeeh...


Ok, selamat mengunjungi Jawa Timur Park 2 ;)

Hipertensi

Sunday, November 20, 2011
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah yang meningkat melebihi batas normal, yaitu tekanan sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai keadaan dimana tekanan sistolik ≥160 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg (Sheps 2005).
Tabel 1  Klasifikasi hipertensi berdasarkan hasil konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kategori
Tekanan sistolik (mmHg)
Dan/atau
Tekanan Diastolik (mmHg)
Normal
Pre hipertensi
Hipertensi tahap 1
Hipertensi tahap 2
Hipertensi sistol terisolasi
< 120
120-139
140-159
≥160
≥140
Dan
Atau
Atau
Atau
Dan
< 80
80-89
90-99
≥100
< 90
Hipertensi dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan penyebabnya, yaitu hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder (fungsional). Hipertensi primer disebabkan oleh  gangguan organ peredaran darah, misalnya pengerasan atau penyempitan pembuluh darah. Beberapa faktor resiko yang berperan dalam timbulnya penyakit hipertensi antara lain umur, jenis kelamin, perilaku merokok, aktivitas fisik, dan stress. 


Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat terjadi edema pupil (edema pada diskus optikus). Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala akan tampak bila telah terjadi kerusakan pada organ tertentu. Perubahan patologis pada ginjal dapat ditandai dengan nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan azetoma [peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin]. Kerusakan pada pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau gangguan penglihatan (Wijayakusuma 2000).
Corwin (2001) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun, yaitu berupa nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah akibat peningkatan tekanan darah intrakranial, penglihatan kabur akibat kerusakan retina, ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lain-lain (Wiryowidagdo 2002).

Antosianin

Friday, November 18, 2011
Antosianin merupakan salah satu bagian penting dalam kelompok pigmen setelah klorofil. Antosianin larut dalam air, menghasilkan warna dari merah sampai biru dan tersebar luas dalam buah, bunga, dan daun. Antosianin umumnya ditemukan pada buah-buahan, sayuran, dan bunga, contohnya pada kol merah, anggur, strawberry, cherry, dan sebagainya  (Jackman & Smith 1996).
Secara kimia, antosianin merupakan hasil glikosilasi polihidroksi dan atau turunan polimetoksi dari garam 2-benzopirilium atau dikenal dengan struktur flavilium. Akibat kekurangan elektron, maka inti flavilium menjadi sangat reaktif dan hanya stabil pada keadaan asam (Harbore 1967).
Terdapat delapan belas bentuk antosianin, namun hanya enam yang memegang peranan penting dalam bahan pangan, yaitu sianidin, malvidin, petunidin, pelargonidin, delfinidin, dan peonidin. Struktur antosianin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas warna antosianin. Jumlah gugus hidroksi atau metoksi pada struktur antosianidin akan mempengaruhi warna antosianin jumlah gugus hidroksi yang dominan menyebabkan warna cenderung biru dan relatif tidak stabil. Sedangkan jumlah gugus metoksi yang dominan akan meyebabkan warna merah dan relatif stabil  (Jackman & Smith 1996). Menurut Markakis (1982), molekul antosianin disusun dari sebuah aglikon (antosianidin) yang teresterifikasi dengan satu atau lebih gula (glikon). Terdapat 5 jenis gula yang biasa ditemui pada molekul antosianin, yaitu glukosa, rhamnosa, galaktosa, xilosa, fruktosa, dan arabinosa. Dalam tanaman, antosianin biasanya berda dalam bentuk glikosida yaitu ester dengan satu molekul monosakarida disebut monoglukosida, biosida atau diglukosida jika memiliki dua molekul gula, dan triosa jika memiliki tiga molekul gula (Delgado &Vargas 2000).
Sifat dan warna antosianin di dalam jaringan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jumlah pigmen, letak dan jumlah gugus hidroksi dan metoksi, dan sebagainya (Markakis 1982). Konsentrasi pigmen yang tinggi dalam jaringan akan menyebabkan warna merah hingga gelap, konsentrasi sedang akan mengakibatkan warna ungu, dan konsentrasi rendah akan menyebabkan warna biru (Winarno 1992).
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kestabilan antosianin, antara lain secara enzimatis dan non enzimatis. Secara enzimatis, kehadiran enzim antosianase atau polifenol oksidase mempengaruhi kestabilan antosianin karena bersifat merusak antosianin. Faktor-faktor yang mempengaruhi lestabilan antosianin secara non enzimatis antara lain pengaruh pH, cahaya, dan suhu (Elbe & Schwartz 1996).
Degradasi warna antosianin oleh enzim antosianase ditunjukkan oleh Huang (1995). Enzim yang diisolasi dari Aspergillus niger menyebabkan degradasi warna pada pigmen antosianin dari blackberry, cyanidin-3-monoglukosida. Enzim antosianase mengkatalisa hidrolisis dari antosianin menjadi aglikon dan pecahan gula. Reaksi yang terjadi adalah cyanidin-3-monoglukosida dipecah oleh antosianase menjadi cyanidin dan glukosa.
Siegel (1971) mengemukakan bahwa kestabilan antosianin berefek terhadap ketahanan warna merah pada tart chery. Untuk mempertahankan kestabilan warna, sebelum mengalami proses lebih lanjut, buah chery dibekukan terlebih dahulu dan ketika dibutuhkan, chery mengalami pemanasan terlebih dahulu untuk merusak enzim antosianase.
Faktor pH mempengaruhi kestabilan warna antosianin. Menurut Markakis (1982), antosianin lebih stabil dalam larutan asam dibanding dalam larutan alkali atau netral. Pada larutan asam, antosianin bersifat stabil, pada larutan asam kuat antosianin sangat stabil. Dalam suasana asam, antosianin berwarna merah-oranye sedangkan dalam suasana basa antosianin berwarna biru-ungu atau kadang-kadang  kuning (Eskin 1979). Perubahan warna tersebut terjadi karena perubahan struktur molekul antosianin akibat pengaruh pH.
Daravingas dan Cain (1986) mengemukakan bahwa penurunan pH secara nyata akan memperlambat laju kerusakan antosianin yang berasal dari raspberry. Sisrunk dan Cash (1986) berusaha meningkatkan kestabilan antosianin dari sari buah arbei dengan metode penurunan pH, selanjutnya ia mengatakan bahwa metode penurunan pH merupakan metode terbaik untuk mempertahankan stabilitas warna antosianin.
Cahaya mempunyai dua pengaruh yang saling berlawanan terhadap antosianin, yaitu berperan dalam pembentukan antosianin dalam proses biosintesisnya tetapi juga mempercepat laju degradasi warna antosianin. Van Burent (1968) melaporkan bahwa asilasi, metilasi bentuk diglikosida menjadikan antosianin lebih stabil terhadap cahaya, sedangkan diglikosida yang tidak terasilasi lebih tidak stabil demikian juga dengan monoglikosida. Palamidis dan Markakis (1975) mendapatkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi antosianin dalam minuman berkarbonat. Tinsley et al (1960) menyatakan bahwa suhu mempunyai pengaruh nyata terhadap destruksi antosianin dan laju destruksi antosianin merupakan reaksi ordo satu. Meschter (1953) melakukan pemanasan pada sari buah arbei pada suhu 100°C selama 1 jam menyebabkan destruksi antosianin hingga 50%, hal ini berarti waktu paruh antosianin pada suhu 100°Cadalah 1 jam.

Telur

Wednesday, November 16, 2011

Telur adalah salah satu bahan makanan asal ternak yang bernilai gizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti protein dengan asam amino yang lengkap, lemak, vitamin, mineral, serta memiliki daya cerna yang tinggi (Sirait 1986). telur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Hal ini ditandai dengan rendahnya zat yang tidak dapat diserap setelah telur dikonsumsi (Romanoff & Romanoff 1963).
Menurut Stadellman dan Cotteriil (1977), struktur fisik telur terdiri dari 3 bagian utama, berturut-turut dari yang paling luar hingga yang paling dalam yaitu kerabang telur (egg shell) ± 12,3%, putih telur (albumen) ± 55,8% dan kuning telur (yolk) ± 31,9%. Kuning telur berbatasan dengan kuning telur dan dibungkus oleh suatu lapisan tipis yang disebut membran vitelin. Kuning telur meiliki struktur yang kompleks yang terdiri dari latebra, bintik punat, lapisan-lapisan konsentris terang dan gelap (Romanoff & Romanoff 1963).
Komposisi kimia telur menurut Panda (1996) tersusun dari air (72,8%–75,6%), protein (12,8%-13,4%), dan lemak (10,5%-11,8%). Putih telur merupakan bagian telur yang bersifat cair kental dan tidak berwarna pada telur segar. Putih telur terdiri dari 4 lapisan yaitu lapisan encer luar 23%, lapisan kental 57%, lapisan encer dalam 19%, dan kalaza 11%. Perbedaan kekentalan ini disebabkan oleh perbedaan kadar air pada lapisan-lapisan tersebut (Romanoff & Romanoff 1963).
Kuning telur merupakan bagian terpenting telur karena banyak mengandung zat-zat gizi yang berfungsi menunjang kehidupan embrio (Stevenson & Miller 1986). Kuning telur merupakan bagian telur dengan zat gizi yang paling lengkap dengan komponen terbanyak berupa air yang diikuti dengan lemak dan protein (Winarno 1997). Kuning telur memiliki kadar lemak tinggi (11,5%-12,3%) dan terdiri atas 65,5% trigliserida, 28,3% fosfolipid dan 5,2% kolesterol (Panda 1996). Fungsi utama lemak bagi tubuh manusia adalah sebagai sumber energi (9 kkal/gram). Tingginya kalori yang dimiliki lemak menjadikan lemak sebagai sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein (Winarno 1997).
Perubahan warna dari permukaan kuning telur akibat perebusan yang terlalu lama menjadi hijau kehitaman disebabkan karena pembentukan FeS. Putih telur adalah sumber H2S yang dapat bereaksi membentuk FeS dengan Fe, yang banyak terdapat dalam kuning telur bila dipanaskan (Stadelman & Cotteriil 1977).
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki kandungan gizi lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Telur mengandung 66% air, 12% protein, 11% lemak, dan 10% ion anorganik (Buttery dan Lindsay 1980). Komponen pokok telur adalah kulit telur, putih telur, dan kuning telur (Buckle  et al 1987). Kulit telur terdiri atas empat lapisan, yaitu lapisan membran kulit telur, lapisan mamilari, lapisan bunga karang, dan lapisan kutikula (Belitz dan Grosch 1999). Menurut Belitz (1987) kuning telur merupakan emulsi lemak dalam air yang mengandung 50% bahan kering selain itu kuning telur berbatasan dengan putih telur dan dibungkus oleh lapisan yang disebut membran vitelin.

Putih telur merupakan bagian yang terdiri atas empat lapisan yaitu lapisan encer luar, lapisan kental luar, lapisan encer dalam, dan kalaza. Kandungan air pada putih telur lebih banyak dibandingkan dengan bagian lainnya sehingga selama penyimpanan bagian ini yang mudah rusak. Semakin encer putih telur maka tirisan buih yang dihasilkan semakin tinggi (Silverside dan Budgell 2004). Putih telur juga mengandung banyak protein yang terbagi atas protein serabut dan protein globular. Selain itu, protein dalam putih telur juga dapat menjadi protein sederhana dan protein konjugasi. Protein konjugasi adalah protein yang berikatan dengan senyawa lain. Protein sederhana dalam putih telur lebih dominan dari protein konjugasi. Contoh protein sederhana pada putih telur adalah ovalbumin, ovoconalbumin, dan ovoglobulin, sedangkan untuk contoh protein konjugasi adalah glikoprotein yang terdiri atas ovomucoid dan ovomucin (Romanoff dan Romanoff 1963).

Sumber:
Belitz H D. 1987. Food Chemistry. Berlin: Grosch-Heidenberg.
Belitz H D and W Grosch. 1999. Food Chemistry. Berlin: Spinger.
Buckle et al. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan: H Purnomo dan Adiono. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Buttery P J and D B Lindsay. 1980. Protein Depositions in Animal. London: Butterworths.
Panda P C. 1996. The Book on Egg and Poultry Technology. Hisar: Vikas Publishing House Pvt. Ltd.
Romannoff A L, Romanoff A F. 1963.  The Avian Eggs. New York: John Wiley and Sons Inc.
Silverside F G dan K Budgell. 2004. The effect of storage and strain of hen on egg quality. Poultru Sci. 79:1725-1729.
Sirait C H. 1986. Telur dan Pengolahannya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Stadelman W F and O J Cotterill. 1995. Egg Science and Technology. New York: Food Product Press.
Winarno F G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia: Jakarta.

Strawberry

Monday, November 14, 2011

Strawberry merupakan tanaman buah berupa herba yang rata-rata memiliki 200 biji kecil per satu buahnya. Ada 700-an macam jenis strawberry. Jenis strawberry ini yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah F. vesca L. Warna merah pada strawberry matang sangat beralasan. Warna merah itu disebabkan karena buah ini kaya pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan tinggi. Selain antioksidan tersebut, ia juga kaya serat, rendah kalori, dan mengandung vitamin C, folat, potassium, serta asam ellagic (Omliem 2007).
Strawberry mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya yaitu: mampu menyusutkan kadar kolestrol, membantu melumpuhkan kerja aktif kanker karena asam ellagic yang dikandungnya tersebut, meredam gejala stroke, mengandung zat anti alergi dan anti radang, konsentrasi tujuh zat antioksidan yang ada pada strawberry lebih tinggi dibandingkan buah atau sayuran lain, sehingga strawberry merupakan buah yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh, kaya vitamin C sehingga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak, hanya sedikit mengandung gula sehingga cocok untuk diet bagi pengidap diabetes, menghaluskan kulit dan membuat warna kulit terlihat lebih cerah dan bersih, memutihkan atau membersihkan permukaan gigi, melawan encok dan radang sendi, memiliki zat astringent pada bagian daunnya (Omliem 2007).
Kebutuhan vitamin C orang dewasa perharinya dapat dicukupi oleh 8 buah strawberry (98 mg). Kebutuhan serat juga sekaligus bias terpenuhi. Strawberry paling bagus dimakan dalam keadaan segar, baik utuh atau dibuat juice. Khasiatnya jika sudah dibuat selai atau bagian dari makanan olahan, akan sangat berkurang. Hati-hati dalam menyimpan buah ini, karena strawberry yang sudah mulai busuk dapat menular dengan sangat cepat ke strawberry lain yang disimpan bersamaan. Strawberry dapat tahan 4 hari di lemari es, tetapi di freezer buah ini bisa bertahan selama 1 bulan dengan cara penyimpanan yang benar. Atur strawberry secara satu-satu terpisah, lalu bekukan. Setelah beku, siram dengan air dan masukkan ke dalam plastik, lalu bekukan kembali. Cara menyimpan seperti ini cocok untuk membuat juice (Omliem 2007).

Sumber: Omliem

Yoghurt

Thursday, November 10, 2011




Yoghurt berasal dari bahasa Turki, “jugurt”, yang berarti susu asam. Menurut SNI 0128911992, yogurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman bau dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan. Yoghurt merupakan koagulasi susu yang difermentasi oleh bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Syarat mutu yoghurt berdasarkan SNI 01-2891-1992 adalah sebagai berikut.

Tabel 2  Syarat mutu yoghurt berdasarkan SNI
No
Kriteria Uji
Satuan
Persyaratan
1
Keadaan:
1.1 Penampakan
1.2 Bau
1.3 Rasa
1.4 Konsistensi



Cairan kental sampai semi padat
Normal/khas
Asam/khas
Homogen
2
Lemak
%b/b
Maks 3,8
3
Bahan kering tanpa lemak
%b/b
Min 8,2
4
Protein (N x 6,37)
%b/b
Min 3,5
5
Abu

Maks 1,0
6
Jumlah asam (dihitung sebagai laktat)
%b/b
0,5-2,0
7
Cemaran logam:
7.1 Timbal (Pb)
7.2 Tembaga (Cu)
7.3 Seng (Zn)
7.4 Timah (Sn)
7.5 Raksa (Hg)

mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg

Maks 0,3
Maks 20,0
Maks 40,0
Maks 40,0
Maks 0,03
Maks 0,1
8
Arsen (As)
mg/kg

9
Cemaran mikroba:
9.1 Bakteri Coliform
9.2 E.Coli
9.3 Salmonella

APM/g
APM/g

Maks 10
< 3
Negatif/100g
Sumber: SNI 0128911992

Menurut Rahman et al (1992), yoghurt berdasarkan flavor dibedakan menjadi plain yoghurt atau natural yoghurt dan flavored yoghurt atau fruit yoghurt. Plain yoghurt adalah yoghurt yang tidak ditambah flavour lain sehingga memiliki rasa asam yang sangat tajam. Flavored yoghurt yaitu yoghurt yang ditambah dengan flavor atau perasa.

Keterlibatan bakteri asam laktat dalam suatu proses fermentasi tidak hanya membantu memperpanjang masa simpan produk pangan, namun juga untuk memperbaiki sifat-sifat sensori dari bahan pangan yang difermentasi. Menurut Helferich dan Westhoff (1980), yoghurt dengan kultur starter campuran beberapa bakteri asam laktat akan menghasilkan nilai organoleptik yang lebih baik daripada yoghurt dengan kultur tunggal.

Streptococcus thermophilus adalah bakteri termofilik yang dapat tumbuh pada suhu 45°C, Streptococcus thermophilus tidak digolongkan dalam probiotik karena tidak dapat hidup dalam usus manusia (Silvia 2002). Menurut Tzanetaki dan Tzanetakis (1999), Streptococcus thermophilus memproduksi sekitar 0,6-0,8% asam laktat.

Karakteristik Streptococcus thermophilus adalah berbentuk bulat yang membentuk rantai, gram positif, katalase negatif, tidak toleran terhadap konsentrasi garam yang lebih besar dari 6,5%, tidak berspora, bersifat termodurik, tidak dapat tumbuh pada suhu 10°C, dan menyukai suasana mendekati netral dengan pH optimum untuk pertumbuhannya pada pH 6,5 (Helferich & Westhoff 1980).


Lactobacillus bulgaricus mempunyai peran penting dalam saluran pencernaan manusia. Lactobacillus bulgaricus mempunyai  morfologi berbentuk batang, berada dalam koloni tunggal maupun rantai, gram positif, katalase negatif, tidak membentuk endospora dan kapsul, tidak mempunyai flagella, bersifat anaerobik fakultatif, tumbuh pada suhu optimum 15-41°C dan pH optimum 3,5 atau lebih (Selamat 1992).

Mengenal Penyakit Kanker

Tuesday, November 8, 2011
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker dapat berkembang dengan cepat, tidak terkendali, menyusup ke jaringan sekitarnya, dan selanjutnya menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ tubuh. Organ tubuh manusia yang berpotensi terkena kanker antara lain paru-paru, payudara, sistem reproduksi, usus besar, lambung, kulit, nasofaring, kelenjar getah bening, hati, otak, darah dan rongga mulut. Gejala kanker pada umumnya belum tampak atau terasa pada stadium awal. Penderita baru menyadari adanya kanker setelah timbul rasa nyeri atau sakit pada bagian-bagian tubuh tertentu yang merupakan letak organ-organ berpotensi terserang kanker (Mangan 2009).

Secara garis besar kanker dibagi menjadi empat jenis, yaitu Karsinoma, Sarkoma, Leukimia, dan Limfoma. Karsinoma adalah kanker yang tumbuh dan berkembang di sel epitel. Sarkoma adalah kanker yang tumbuh dan berkembang di jaringan penunjang, misalnya jaringan penunjang payudara. Leukimia adalah kanker yang menyerang jaringan yang menghasilkan darah. Limfoma adalah kanker yang menyerang jaringan limpa. Jenis kanker yang paling sering terjadi adalah Karsinoma. Kanker dapat menyerang semua bagian tubuh, oleh karena itu jenis-jenis kanker pada umumnya juga dikenal berdasarkan organ tubuh yang diserang, seperti kanker payudara, kanker kulit, kanker hati (Mangan 2009).

Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit-penyakit kardiovaskular. Diperkirakan kematian akibat kanker di dunia mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya ditemukan di negara berkembang. Jumlah penderita baru per tahun 5,9 juta di seluruh dunia dan 3 juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per tahunnya (Ama 1990). Menurut hasil  Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992, kanker menduduki urutan ke-9 dari 10 penyakit terbesar penyebab utama kematian di Indonesia. Angka proporsi penyakit kanker di Indonesia cenderung meningkat dari 3,4 (SKRT 1980) menjadi 4,3 (SKRT 1986), 4,4  (SKRT 1992), dan 5,0 (SKRT 1995). Data Profil Kesehatan RI 1995 menunjukkan bahwa proporsi kanker yang dirawat inap di rumah sakit di Indonesia mengalami peningkatan dari 4,0% menjadi 4,1%. Selain itu, peningkatan proporsi penderita yang dirawat inap juga terjadi peningkatan di rumah sakit DKI Jakarta pada 1993 dan 1994, dari 4,5% menjadi 4,6%.

Penyebab kanker belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya kanker. Faktor-faktor tersebut antara lain bahan kimia seperti tar pada rokok dan bahan kimia industri; radiasi berlebihan dari sinar X, sinar UV, nuklir; infeksi virus atau jamur, misalnya HPV (Human Papilloma Virus) yang menyebabkan kanker serviks atau Aspergilus flavus penyebab kanker hati; infeksi kronis; dan makanan tertentu, terutama yang diawetkan atau mengandung bahan pewarna yang tidak aman (Wijayakusuma 2005).

Pencegahan kanker dapat dilakukan dengan melakukan gaya hidup sehat dan menghindari faktor resiko terserang kanker. Beberapa cara pencegahan kanker antara lain menghindari makanan tinggi lemak; menghindari hubungan seks dengan orang yang bukan pasangan; menghindari rokok dan asap rokok; menghindari stres; menghindari terkena sinar matahari secara berlebihan; memeriksakan kesehatan secara berkala; meminum air yang bersih; menghindari terapi hormon sintesis; dan rutin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin serta antioksidan (Wijayakusuma 2005).

Tidak semua kanker yang telah dideteksi dapat disembuhkan. Namun, apabila kanker dapat dideteksi saat dini maka kemungkinan untuk sembuh akan semakin besar. Pengobatan kanker bertujuan untuk menyembuhkan atau membebaskan penderita dari kanker untuk selamanya. Penyembuhan ini dapat dilakukan jika kanker yang dideteksi masih stadium awal, belum meluas, dan ukurannya masih kecil. Selain itu pengobatan kanker juga bertujuan untuk meringankan beban penderita kanker, terutama untuk kanker yang tidak mungkin disembuhkan. Secara umum, pengobatan kanker dilakukan dengan cara pembedahan (operasi), penyinaran (radioterapi), peningkatan daya tahan tubuh (immunoterapi), dan pengobatan dengan hormon (Wijayakusuma 2005).


Sumber:
Ama. 1990. Masalah kanker payudara dan pemecahannya. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia XIX (1). 
Mangan Y. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.

Wijayakusuma H. 2005. Atasi Kanker Dengan Tanaman Obat. Jakarta: Puspa Swara.