Hipertensi

Sunday, November 20, 2011
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah yang meningkat melebihi batas normal, yaitu tekanan sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai keadaan dimana tekanan sistolik ≥160 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg (Sheps 2005).
Tabel 1  Klasifikasi hipertensi berdasarkan hasil konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kategori
Tekanan sistolik (mmHg)
Dan/atau
Tekanan Diastolik (mmHg)
Normal
Pre hipertensi
Hipertensi tahap 1
Hipertensi tahap 2
Hipertensi sistol terisolasi
< 120
120-139
140-159
≥160
≥140
Dan
Atau
Atau
Atau
Dan
< 80
80-89
90-99
≥100
< 90
Hipertensi dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan penyebabnya, yaitu hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder (fungsional). Hipertensi primer disebabkan oleh  gangguan organ peredaran darah, misalnya pengerasan atau penyempitan pembuluh darah. Beberapa faktor resiko yang berperan dalam timbulnya penyakit hipertensi antara lain umur, jenis kelamin, perilaku merokok, aktivitas fisik, dan stress. 


Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat terjadi edema pupil (edema pada diskus optikus). Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala akan tampak bila telah terjadi kerusakan pada organ tertentu. Perubahan patologis pada ginjal dapat ditandai dengan nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan azetoma [peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin]. Kerusakan pada pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau gangguan penglihatan (Wijayakusuma 2000).
Corwin (2001) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun, yaitu berupa nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah akibat peningkatan tekanan darah intrakranial, penglihatan kabur akibat kerusakan retina, ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lain-lain (Wiryowidagdo 2002).

0 komentar:

Post a Comment